Buntut dari kerusuhan yang terjadi sesudah pertandingan Persija vs Persib kemarin (27/05), pihak kepolisian akhirnya melarang Persija memainkan laganya di Ibukota Jakarta.
Saat pertandingan Persija vs Persib pada hari Minggu (27/05) kemarin, 3 orang tewas akibat pengeroyokan. Mereka yang jadi korban yaitu : Lazuardi, Rangga Cipta Nugraha, dan Dani Maulana.
Bukan hanya itu, beberapa orang juga menderita luka cukup parah akibat kerusuhan itu.
Dan ini berujung dengan dilarangnya Persija memainkan laga kandangnya di Ibukota Jakarta.
Persija menurut jadwal akan kembali menjadi tuan rumah pada tanggal 3 Juni mendatang melawan PSPS Pekanbaru.
Menurut kepala operasi Polda Metro Jaya, Kombes Agung Budi Haryoto, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara pertandingan, yaitu ISL, bahwa pertandingan kandang Persija nanti akan dilaksanakan di Cilegon, Banten.
Kombes Agng Budi Haryoto jga mengatakan, pihaknya memberikan dua rekomendasi. Yang pertama menunda pertandingan. Dan kedua memindah pertandingan ke luar Jakarta. Dan akhirnya di sepakati tempat pertadingan kandang Persija akan di lakukan di luar Jakarta.
Sementara untuk berapa lama Persija akan "kembali" memainkan partai kandang di luar Jakarta, Budi menyerahkan peijal ini kepada penyelenggara.
Seharusnya ini menjadi peringatan keras dan juga pelajaran bagi para pendukung. Bukan cuma suporter yang terkait dengan kejadian ini, namun bagi seluruh suporter di Indonesia. Bahwa dari sebuah pertandingan bukan cuma kemenangan dan kebanggaan memakai atribut yang jadi utama. Keamanan dan kenyamanan untuk pertandingan selanjutnya juga harus diingat.
Jika sudah terjadi seperti ini, bukankah para suporter yang baik pun ikut merasakan akibatnya. Laga kandang yang seharusnya bisa disaksikan langsung tanpa harus repot mendukung tim kesayangan ke luar kota, kini kebalikannya.
Masih untung jika tidak diberi sanksi memainkan pertandingan tanpa penonton, kalau iya..????